Aku tidak pernah berpikir akan berada pada pilihan ini. Memilih untuk menetap di tempat yang menyiksaku dalam bentuk kerinduan. Sejujurnya aku juga ingin pulang. Bertemu ibu, bercerita bersamanya. Tapi, bukan sekarang, belum tepat waktunya. Bagiku kalau pulang hanya sekadar pulang itu bisa dilakukan kapan saja. Untuk sekarang aku tidak bisa pulang hanya dengan tangan kosong. Harus ada yang ku bawa untuk kebaikan ibu ke depannya. Ibu harus membaik, bagaimanapun caranya. Aku tidak pernah memikirkan kebahagiaanku sendiri sebelum ibu benar-benar bahagia. Dia harta satu-satunnya yang aku miliki. Melihat dia tertawa tanpa memikirkan semua beban, halusinasi, obsesi, dan penderitaannya adalah kepuasan batin. Sekarang aku tidak berharap banyak pada siapapun termasuk keluargaku, aku hanya berharap dan bergantung padaNya saja. Aku tidak pernah berhenti meminta dimampukan dan dikuatkan. Harapan akan hidupku adalah sesederhana aku bisa menerima dengan ikhlas atas semua pemberianNya. Ber...
[B A C A] Adalah sebuah cerita tentang kalian semua, termasuk kamu, dan mungkin saya. Bisa fiktif, tapi, banyak juga yang nyata. Hanya sebagai wadah dan wujud dari kegabutan saya. Saya tidak mau mati sia-sia tanpa sebuah karya. Meskipun masih abal-abal, semoga kalian suka. Sebab, kebahagiaan saya adalah melihat kalian benar-benar bahagia. Kita tidak akan pernah benar-benar sendiri, kita tidak mungkin menjadi paling diantara segalanya, pasti ada yang lebih. Senyum dulu :)), kamu luar biasa.